Liputan6.com, Jakarta Pertandingan Rayo Vallecano kontra Barcelona berakhir panas dengan skor 1-1 di Estadio de Vallecas, Senin (1/9/2025) dinihari WIB. Kontroversi terjadi setelah penalti Lamine Yamal tidak bisa ditinjau ulang melalui VAR.
Momen itu terjadi pada menit ke-40 ketika Yamal terjatuh setelah benturan dengan Pep Chavarría. Wasit langsung menunjuk titik putih meski para pemain Rayo meyakini keputusan itu keliru.
Situasi makin memanas ketika terungkap VAR tidak berfungsi pada babak pertama. Hal itu membuat keputusan wasit Mateo Busquets Ferrer tidak bisa dikoreksi.
Rayo merasa dirugikan karena kondisi tersebut memengaruhi jalannya pertandingan. Kontroversi ini pun menjadi perbincangan hangat di sepak bola Spanyol.
VAR Bermasalah di Babak Pertama
Pihak penyelenggara VAR, MEDIAPRO, mengonfirmasi ada kendala teknis saat laga Rayo Vallecano melawan Barcelona. Gangguan itu membuat layanan VAR tidak berjalan normal di babak pertama.
Mereka menyebut telah melakukan upaya maksimal untuk memperbaiki sistem, namun baru pulih setelah turun minum. Akibatnya, momen krusial penalti Yamal tidak bisa ditinjau ulang.
“Masalah teknis yang penyebabnya belum bisa ditentukan telah menghambat berfungsinya layanan VAR dengan benar pada babak pertama laga Rayo melawan Barcelona,” tulis pernyataan resmi MEDIAPRO.
“Meskipun seluruh tim teknis sudah berupaya keras, layanan baru bisa dipulihkan dan berjalan normal pada babak kedua. MEDIAPRO saat ini sedang menelusuri penyebab insiden tersebut,” demikian pernyataan mereka.
Reaksi Keras dari Pelatih Rayo
Pelatih Rayo Vallecano, Iñigo Pérez, menunjukkan kekecewaan besar atas insiden ini. Ia menilai masalah efisiensi dan ketiadaan protokol jelas membuat situasi tidak adil bagi timnya.
Perez bahkan menyesalkan reaksi emosionalnya di pinggir lapangan setelah keputusan penalti diambil. Menurutnya, pertandingan menjadi timpang karena ada waktu dengan VAR dan tanpa VAR dalam satu laga.
“Saya malu dengan reaksi saya di pinggir lapangan setelah penalti diberikan,” ujar Perez kepada DAZN. “Itu akibat rasa frustrasi. Wasit bisa salah, itu wajar. Yang mengganggu saya adalah hari ini pemain mengalami lima menit dengan VAR dan lima menit tanpa VAR.”
“Mungkin itu penalti, saya tidak tahu, tapi tidak adil jika pemain dan ofisial tidak terlindungi. Saya marah dengan kurangnya efisiensi dalam hal-hal seperti ini,” kata Perez.
Kritik Lanjutan dan Usulan Perubahan
Perez juga menyebut insiden ini bisa jadi tanggung jawab klub. Ia menyarankan laga seharusnya dihentikan jika VAR tidak berfungsi untuk menjaga keadilan.
Ia menegaskan perlunya protokol yang lebih jelas untuk situasi darurat semacam ini. Menurutnya, tanpa langkah tersebut, citra La Liga bisa tercoreng.
“Kami butuh protokol yang lebih baik untuk situasi ini,” kata Perez. “Kemarahanku soal kurangnya protokol dan kurangnya efisiensi.”
“Ini bukan citra yang bagus untuk liga kami. Jika VAR tidak berfungsi, pertandingan seharusnya ditunda sampai kembali normal,” tambahnya.
Pengakuan dari Wasit dan Pemain Rayo
Penyerang Rayo, Isi Palazon, mengungkapkan percakapannya dengan wasit setelah laga. Ia menyebut Mateo Busquets Ferrer mengakui keputusan penalti itu salah.
Menurut Isi, pengakuan tersebut patut diapresiasi meski tetap mengecewakan tim. Tanpa VAR, ia menilai tugas wasit jauh lebih sulit.
“Ketika mereka memberi penalti yang sebenarnya bukan penalti, itu membuat Anda marah,” kata Isi kepada DAZN. “Saya bisa mengatakan seribu hal, tapi wasit juga manusia dan bisa salah.”
“Dia bilang kepada saya bahwa dia menerima itu kesalahan, jadi fair play untuknya. Tanpa VAR, sangat sulit bagi wasit. Jadi saya harus menahan diri. Patut diapresiasi karena dia mengakui kesalahannya,” ujar Isi.