
Sekjen DPR Indra Iskandar memberikan penjelasan mengapa situs atau website DPR kerap bermasalah hingga harus di-shutdown. Website DPR RI sempat down pada Rabu (16/7).
Masalah ini pun diprotes Ketua Komisi III DPR Habiburokhman. Ia menilai, imbas website DPR down, publik tak bisa mengakses draf Rancangan Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Indra mengatakan, website DPR bermasalah dan harus di-shutdown karena banyak serangan hacker.
“Jadi sering sekali, sangat sering, ratusan kali, bahkan ribuan kali, website DPR itu selalu ada upaya penyerangan-penyerangan. Itu di-hack banyak sekali,” kata Indra dalam sebuah konferensi pers di Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (17/7).

Indra menjelaskan, jika website tak dipaksa untuk dimatikan, hacker bisa merusak berbagai sistem di dalam website DPR.
“Pada saat di-hack itu, kalau yang sudah banyak pada tingkat tinggi grafiknya, pilihan kami harus dimatikan,” ujar Indra.
“Kalau tidak dimatikan, kalau serangan itu berhasil masuk ke dalam itu, itu akan semua merusak semua sistem yang ada kami ini,” tambahnya.
Kata Indra, dalam membentuk website DPR, mereka berkonsultasi dengan BSSN dan Direktorat Siber Bareskrim Polri. Langkah men-shutdown website, menurut Indra, adalah saran dari mereka.
“‘Tolong, Sekretariat Jenderal, ini di-shutdown dulu karena serangannya terlalu banyak’,” ucap Indra menirukan.
“Jadi memang apa yang disampaikan oleh teman-teman itu benar, beberapa kali kami harus mengambil tindakan untuk mematikan karena banyak sekali hacker-hacker itu yang mencoba untuk masuk dan menerobos sistem yang ada di kita,” tambahnya.

Harus Tambah Anggaran
Sementara, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Sari Yuliati berpendapat bahwa solusi dari masalah ini adalah menambah anggaran.
“Jadi, memang untuk menghadapi serangan-serangan malware gitu kan, itu memang harus ada perangkat-perangkat teknologi yang harus selalu tiap hari, bukan tiap hari sih, secara berkala ditingkatkan. Memang betul tadi, solusinya memang di anggaran ya Pak,” ucapnya.
“Jadi memang hal-hal seperti itu butuh anggaran untuk selalu meningkatkan teknologi. Karena yang hackersnya juga kan makin hari makin canggih. Nah kita juga untuk bertahannya juga makin hari harus makin canggih,” tutupnya.
Protes Komisi III
Protes terkait website DPR tak bisa diakses dilayangkan Habiburokhman lewat akun Instagram pribadinya. Protesnya ditujukan langsung kepada Indra.
“Mohon info, mengapa website DPR tidak bisa diakses? Masyarakat sangat perlu update pembahasan RUU KUHAP. Tolong segera diperbaiki, Pak. Ini penting banget untuk transparansi kerja Komisi III,” tulis Habiburokhman dikutip dari unggahannya.
Kini, website DPR RI sudah kembali berjalan normal dan bisa diakses.