PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, memasifkan aksi Warga Jaga Warga, Warga Jaga Kota. Aksi ini dipimpin Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang melakukan siskamling ke sejumlah titik kota pada Selasa (2/9) malam.
Farhan berkeliling ke tiga titik dan didampingi Kepala Satpol PP Kota Bandung serta aparat kewilayahan. Siskamling dimulai dari Kantor Kecamatan Lengkong, sekitar pukul 20.00 WIB. Di kawasan itu ramai dengan aktivitas masyarakat, khususnya anak-anak muda yang sedang nongkrong.
"Sejak hari Minggu, para tokoh Kota Bandung menggalakan gerakan Warga Jaga Warga, Warga Jaga Kota. Alhamdulillah gaungnya menyebar ke mana-mana, saling menyambut dengan baik. Momentum ini harus kita jaga terus," ungkap Farhan.
Menurut Farhan, pemerintah wajib menjaga agar warga dan aparat tidak terlibat dalam konflik politik. Menurutnya, yang perlu sama-sama dijaga salah satunya kebiasaan Siskamling setiap malam yang sudah kembali diaktifkan.
"Saya akan berkeliling setiap hari ke semua kecamatan. Hari ini kita akan melihat langsung titik-titik yang dianggap rawan," janjinya.
Usai meninjau sejumlah titik di Kecamatan Lengkong, jajaran kemudian melanjutkan ke Kecamatan Bandung Wetan. Salah satunya ke Kelurahan Tamansari. Sekitar pukul 21.15 WIB, sejumlah titik di Kecamatan Bandung Wetan tampak normal dan diisi kegiatan para warga dan pedagang yang berjualan di kawasan Flyover Mochtar Kusumaatmadja.
Farhan bersama jajaran kemudian melanjutkan monitoring menyusuri kawasan RW 13 Tamansari. Ia sempat menemui sejumlah warga yang sedang berkumpul di balai warga. Di sana, Farhan melihat langsung keguyuban warga.
Walaupun Bandung punya Satpol PP yang gagah, dibantu polisi dan TNI, menjaga seluruh wilayah kota tidak mungkin hanya mengandalkan aparat.
"Kunci utamanya adalah keguyuban warga. Hanya warga yang bisa menjaga sesama warga, hanya warga pula yang bisa menjaga kota. Itulah makna Warga Jaga Warga, Warga Jaga Kota," ucapnya.
Farhan berpesan agar siskamling terus diaktifkan, karena sistem keamanan lingkungan ini merupakan salah satu kekuatan terbesar bangsa sejak dulu.
Terakhir, jajaran Pemkot Bandung memonitor kawasan Kecamatan Cicendo. Mendekati pukul 22.00 WIB, kawasan itu kondusif. Banyak mitra ojol yang sedang menunggu pesanan atau beristirahat di warung-warung atau tempat berjualan makanan.
"Di Kecamatan Cicendo, saya kembali menegaskan bahwa menjaga Kota Bandung tidak bisa hanya mengandalkan Satpol PP, polisi, dan TNI. Jumlah aparat terbatas, dan wilayah yang dijaga sangat luas. Karena itu, keguyuban warga menjadi kekuatan utama pertahanan dan keamanan kota," tuturnya.
Usai memantau sejumlah titik, Farhan mengapresiasi seluruh camat, lurah, RW, dan warga yang sudah menghidupkan kembali siskamling.
Sistem keamanan lingkungan ini terbukti sejak lama menjadi salah satu kekuatan terbesar bangsa Indonesia, dan harus terus dijaga keberlangsungannya.
Sebagai penutup, Farhan juga mengajak seluruh masyarakat Kota Bandung untuk menghidupkan kembali siskamling sebagai implementasi gerakan Warga Jaga Warga Warga Jaga Kota.
"Sebagai Wali Kota, saya akan terus berkeliling ke 30 kecamatan, memastikan siskamling aktif di semua wilayah. Mari kita doakan bersama agar Bandung tetap aman, kondusif dan semakin dicintai oleh seluruh warganya," tandasnya. (AN/E-4)