
PRESIDEN Indonesia Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Beijing pada Rabu (3/9), atas undangan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Pertemuan bilateral antara kedua pemimpin berlangsung dalam suasana persahabatan dan menjadi penegasan komitmen untuk memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya hubungan kedua negara sebagai mitra strategis di berbagai bidang, termasuk peran keduanya di kawasan.
"Bersama-sama, kita perlu intensifkan kerja sama saling menguntungkan dan wujudkan kerja sama ekonomi berkualitas tinggi untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas di kawasan," kata Presiden Prabowo dalam keterangannya, Kamis (4/9).
Kedua pemimpin juga menyepakati perlunya implementasi nyata kerja sama pada sektor-sektor prioritas. Selain isu kerja sama bilateral, pertemuan turut membahas dinamika geopolitik global.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa multilateralisme harus bersifat adil, inklusif, dan memberi manfaat bagi semua negara. Dia menambahkan, Indonesia dan Tiongkok akan terus bekerja sama dalam menyuarakan aspirasi negara-negara Global South agar tercipta tatanan internasional yang lebih seimbang dan berkeadilan.
Sebelum pertemuan dengan Xi Jinping, Presiden Prabowo menghadiri Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Tiongkok dan Perang Anti-Fasis Dunia di Beijing.
Kehadiran Indonesia dalam acara tersebut dinilai sebagai wujud solidaritas terhadap sejarah perjuangan melawan kolonialisme dan fasisme, sejalan dengan nilai-nilai Semangat Bandung. Acara itu juga dihadiri oleh 25 kepala negara dan pemerintahan dari berbagai belahan dunia.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Tiongkok ini menjadi semakin bermakna karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan RRT pada tahun 2025. (M-1)