
DALAM beberapa hari ke depan, cuaca di wilayah Indonesia diprakirakan cukup bervariasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan potensi cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi di sejumlah wilayah, khususnya di sebagian besar Sumatra, Jawa bagian barat, serta wilayah tengah dan timur Indonesia. Dalam keterangannya, BMKG menjelaskan bahwa kondisi ini dipengaruhi gabungan faktor atmosfer global, regional, hingga lokal yang membuat atmosfer tetap labil dan kondusif bagi terbentuknya awan hujan.
"Peluang hujan bervariasi dari intensitas ringan hingga lebat di sejumlah daerah. Menguatnya monsun Australia hingga pertengahan September juga meningkatkan potensi angin kencang di wilayah Indonesia selatan," kata BMKG, Jumat (5/9).
Secara global, nilai Dipole Mode Index (DMI) sebesar ?1.28 menunjukkan adanya IOD negatif yang mendorong suplai uap air lebih banyak ke bagian barat Indonesia. Pada skala regional, gelombang atmosfer seperti Kelvin dan Rossby Ekuator diprediksi aktif melintasi Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif dan suhu muka laut lebih hangat di sejumlah perairan juga mendukung terbentuknya awan hujan.
Sirkulasi siklonik yang berkembang di Samudra Hindia barat Sumatra dan Laut China Selatan memicu terbentuknya zona konvergensi. Kondisi ini diperkuat labilitas atmosfer yang tinggi dan aktivitas konvektif skala lokal, sehingga meningkatkan potensi cuaca signifikan di berbagai daerah, termasuk Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Masyarakat diingatkan untuk tetap siaga menghadapi potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, angin kencang, dan gelombang laut tinggi. BMKG menyarankan agar masyarakat mengikuti pembaruan informasi cuaca dari sumber resmi, menjaga kebersihan, serta menyiapkan sistem drainase lingkungan.
Bagi nelayan maupun pelayaran, diimbau untuk memperhatikan peringatan angin kencang dan gelombang tinggi di perairan terdampak.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
- Periode 5–7 September 2025
Cuaca umumnya cerah berawan hingga hujan ringan. Hujan sedang berpeluang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Banten, Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua.
Hujan lebat dengan peringatan dini kategori Siaga berpotensi di Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Potensi angin kencang di Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, dan Papua Selatan.
- Periode 8–11 September 2025
Cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan. Hujan sedang berpeluang di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Hujan lebat dengan peringatan dini kategori Siaga berpotensi di Jawa Timur, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.
Potensi angin kencang di Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua Selatan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang dan petir, menjauhi wilayah terbuka saat hujan, serta menjaga kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. (H-4)