
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 4 September 2025, diprediksi bergerak melemah seiring aksi profit taking (ambil untung) pelaku pasar menjelang long weekend (libur panjang akhir pekan).
"Menjelang long weekend, pasar keuangan biasanya rentan terhadap aksi profit taking,” kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, hari ini, Kamis, menjadi hari terakhir perdagangan di BEI di pekan ini, mengingat Jumat (5/9) merupakan hari libur nasional untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang diikuti libur akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu.
Pada Kamis pagi, IHSG dibuka menguat 9,92 poin atau 0,13% ke posisi 7.895,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,41 poin atau 0,18% ke posisi 800,11.
Pada pekan ini, Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Tiongkok untuk memenuhi undangan Presiden Xi Jinping, yang mana kedua pemimpin negara sepakat memperdalam kerja sama strategis Indonesia dan Tiongkok , mencakup ekonomi digital, infrastruktur, pertahanan, hingga proyek Giant Sea Wall di Pantura Jawa. Pertemuan tersebut juga menegaskan semangat Bandung, dan momentum 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan China sebagai dasar memperkuat peran global bersama.
Sedangkan dari mancanegara, beberapa pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menyatakan kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja AS, sehingga terus memperkuat keyakinan mereka bahwa pemotongan suku bunga akan segera dilakukan.
Gubernur The Fed Christopher Waller berpendapat bahwa The Fed seharusnya melakukan pemotongan suku bunga pada pertemuan September 2025 mendatang. (Ant/E-3)