Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Indonesia dinilai perlu disusun berdasarkan wawasan lingkungan. Hal ini cukup penting agar berbagai strategi pelestarian lingkungan menjadi visi utama bagi setiap pelaku usaha pertambangan.
Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol mengatakan, pihaknya tidak membenarkan suatu pola pikir (mindset) bahwa pelaksanaan upaya pelestarian lingkungan seperti kegiatan konservasi lingkungan hanya berlaku ketika mendapat mandat atau keluhan saja. Sebaiknya, upaya tersebut merupakan visi yang hadir di setiap perusahaan.
Kementerian LH berkomitmen untuk memperhatikan tantangan seperti itu. Maka dari itu, Hanif menegaskan pentingnya bagi Indonesia untuk memiliki konsep perekonomian yang dilandasi wawasan lingkungan.
Dengan adanya konsep ekonomi yang berwawasan lingkungan, setiap pelaku usaha pertambangan akan tergerak untuk melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan melalui kajian mendalam, mulai dari awal kegiatan eksplorasi tambang, produksi tambang, hingga penutupan area pertambangan.
"Sehingga, pada saat operasional sampai titik penutupan tambangnya, ini sudah dikaji dengan betul," kata dia dalam acara MINDIALOGUE, dikutip Senin (1/9/2025).
Hanif juga menekankan pentingnya kajian secara komprehensif oleh pelaku usaha pertambangan dalam melakukan upaya pelestarian lingkungan hidup. Hal ini agar upaya tersebut benar-benar membawa manfaat besar baik bagi perusahaan maupun lingkungan hidup dan sosial.
"Pada saat dikaji dengan betul, maka penanganan kelestarian lingkungan hidup justru menjadi nilai tambah dari pelaksanaan kegiatan operasional," tutup dia.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Mind ID Ungkap Strategi Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca