Putra mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Hunter Biden, mengungkap alasan penampilan buruk ayahnya saat debat pemilu berhadapan dengan Presiden Donald Trump tahun lalu. Penampilan buruk Biden saat itu menjadi pemicu dirinya mengundurkan diri dari pencalonan ulang presiden.
"Dan saya beri tahu anda, saya tahu persis apa yang terjadi saat debat itu. Dia [Joe Biden] berpergian keliling dunia, jarak tempuh yang bisa ditempuhnya untuk berpergian keliling dunia adalah 3 kali. Dia berusia 81 tahun. Dia sangat kelelahan," kata Hunter Biden dalam wawancara yang bersama kreator YouTube, Andrew Callaghan, yang dirilis pada Senin (21/7).
"Mereka memberinya [obat] Ambien supaya bisa tidur. Dia naik ke atas panggung dan terlihat panik sehingga tak bisa berpikir," katanya lagi, dikutip dari Reuters, Selasa (22/7).
Ambien adalah obat yang digunakan untuk pengobatan jangka pendek masalah tidur. Pihak Joe Biden tidak segera merespons permintaan komentar terkait pengakuan Hunter.
Biden saat itu mempersiapkan diri untuk debat di Camp David bersama penasihatnya selama beberapa hari. Sebelum pergi ke Camp David, Biden melakukan dua perjalanan ke Eropa dan berada di Pantai Barat AS untuk sebuah penggalangan dana.
Penampilan debat Biden melawan Trump saat itu menarik perhatian. Sebab, Biden terlihat kesulitan untuk mengungkapkan isi pikirannya, hingga memicu reaksi keras terhadap pencalonannya di pilpres 2024.
Ketika melawan Trump saat debat Biden nampak terbata-bata sampai batuk-batuk ketika merespons politikus Partai Republik itu.
Kurang dari satu bulan setelah debat pada 27 Juni 2024, Biden mengumumkan mengundurkan diri dari pencalonan presiden setelah tertinggal dari Trump dalam jajak pendapat. Wakilnya saat itu, Kamala Harris, kemudian menjadi capres untuk Demokrat dan kalah dari Trump.
Beberapa hari setelah debat, Biden menyebut penampilannya yang buruk di debat disebabkan jet lag karena dua perjalanan luar negeri di awal bulan itu.
Dalam wawancara itu pula, Hunter Biden mengungkapkan rasa frustrasi terhadap suara-suara, ahli strategi, dan anggota Demokrat yang meninggalkan ayahnya setelah debat itu.