Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani memimpin rapat evaluasi tentang reformasi DPR usai gelombang demonstrasi yang menyasar lembaga itu. Pertemuan itu dihadiri oleh tiga Wakil Ketua DPR yaitu Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Saan Mustopa.
Turut hadir pula sejumlah ketua fraksi partai politik di DPR. Puan menyebutkan mereka telah menyepakati dua hal penting dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu.
"Semua ketua fraksi sepakat menghentikan tunjangan perumahan bagi anggota, dan melakukan moratorium kunjungan kerja bagi anggota dan komisi-komisi DPR," kata dia dalam keterangan tertulis pada Kamis, 4 September 2025.
Pemberian tunjangan perumahan Rp 50 juta per bulan bagi anggota DPR sempat memantik amarah publik sehingga menggelar rangkaian demonstrasi pada 25 Agustus lalu. Demo masih berlanjut hingga hari ini dengan tuntutan yang makin meluas termasuk menyasar ke pemerintah.
Puan memastikan parlemen akan melakukan reformasi kelembagaan. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengatakan pembenahan DPR dilakukan supaya bisa sesuai harapan rakyat. “Saya sendiri yang akan memimpin reformasi DPR."
Politikus PDIP ini menyatakan, pada prinsipnya, DPR bakal terus memperbaiki diri. Ia juga mengklaim aspirasi masyarakat pasti ditindaklanjuti DPR sebagai masukan yang berguna untuk pembangunan.
Sehari sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco menegaskan parlemen akan segera melakukan pembenahan. Menurut dia, ada beberapa hal yang sudah dan akan mereka lakukan. Pertama, mereka mengevaluasi secara keseluruhan tunjangan anggota dewan. Khusus untuk tunjangan perumahan, tutur Dasco, sudah disetop sejak 31 Agustus 2025.
Selain itu, parlemen juga sepakat melakukan moratorium kunjungan kerja atau perjalanan dinas luar negeri anggota DPR. Kemudian parlemen juga melakukan efisiensi-efisiensi kunjungan kunjungan kerja di dalam negeri. Dasco mengatakan hal itu saat menemui 16 perwakilan organisasi mahasiswa dalam audiensi di DPR.
Dasco menjelaskan proses evaluasi internal sebenarnya sudah mulai dilakukan sebelum pertemuan dengan mahasiswa. "Dan ternyata tekad daripada seluruh anggota DPR yang mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa ke belakang untuk dijadikan evaluasi secara bersama," kata politikus Partai Gerindra itu.