
Nilai tukar rupiah terpantau menguat terhadap dolar AS pada hari ini, Selasa (22/7). Berdasarkan laporan Bloomberg pukul 10.30 WIB, rupiah berada di posisi Rp 16.304,5 per dolar AS, menguat 18,5 poin atau 0,11 persen.
Mengutip Reuters, dolar AS diperdagangkan dalam kisaran ketat pada hari Selasa setelah penurunan singkat di awal minggu, karena investor mengamati setiap kemajuan dalam pembicaraan perdagangan menjelang batas waktu 1 Agustus 2025.
Dengan hanya tinggal sepekan lagi sebelum batas waktu tarif, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintah lebih peduli dengan kualitas perjanjian perdagangan daripada waktunya.
Ditanya apakah batas waktu dapat diperpanjang bagi negara-negara yang terlibat dalam pembicaraan produktif dengan Washington, Bessent mengatakan Presiden Donald Trump akan membuat keputusan itu.

Ketidakpastian atas status tarif akhir secara global telah menjadi beban besar bagi pasar valuta asing, yang menyebabkan mata uang diperdagangkan dalam kisaran yang ketat untuk sebagian besar, bahkan saat saham di Wall Street mencapai titik tertinggi baru.
"Tidak ada yang terjadi pada 1 Agustus yang bersifat permanen, selama pemerintah AS tetap bersedia berdialog, sebagaimana ditunjukkan dalam surat Trump dua minggu lalu," kata Thierry Wizman, ahli strategi valuta asing dan suku bunga global di Macquarie Group.
Yang juga membebani pikiran investor adalah kekhawatiran tentang independensi Federal Reserve, mengingat Trump telah berulang kali mengecam Ketua Jerome Powell dan mendesaknya untuk mengundurkan diri karena keengganan bank sentral untuk memangkas suku bunga.