
Bank Indonesia (BI) berupaya menstabilkan rupiah pasca aksi demonstrasi beberapa hari lalu. Pada pekan lalu, rupiah di pasar spot mengalami pelemahan 0,89% hingga ditutup di level Rp16.490 per dolar AS.
"BI menegaskan komitmennya menjaga stabilitas nilai tukar dan kecukupan likuiditas rupiah," ujar Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI Erwin Gunawan Hutapea dalam keterangan resmi, Senin (1/9).
Bank Indonesia, ungkapnya, berada di pasar untuk memastikan nilai tukar rupiah bergerak stabil melalui mekanisme pasar yang berjalan dengan baik. Upaya stabilisasi atau intervensi dilakukan melalui pasar non-deliverable forward (NDF) di pasar offshore, dan intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot, DNDF, dan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
"Hal ini agar rupiah tetap bergerak sesuai fundamentalnya," kata Erwin.
Bank Indonesia juga menjaga kecukupan likuiditas rupiah dengan membuka akses likuiditas kepada perbankan melalui transaksi repo, transaksi fx swap dan pembelian SBN di pasar sekunder, serta lending facility atau penyediaan dana rupiah. (E-3)