Sejumlah ritel modern di kawasan Kalibata dan Pejaten, Jakarta Selatan, menunjukkan stok bahan pokok aman. Ketersediaan beras, minyak goreng, gula, hingga telur relatif banyak, dengan suasana belanja normal tanpa tanda-tanda panic buying usai demo pekan lalu.
Pasokan bahan pokok di Swalayan Plaza Kalibata, seperti beras, minyak, dan gula terpantau cukup banyak. Sementara itu, suasana pembeli terpantau ramai.
Kondisi serupa terlihat di Indomaret Kalibata Damar dan Alfamart Kalibata. Stok beras, minyak goreng, hingga telur juga tersedia.
Sementara itu di Farmers Market Kalibata City, stok beras dan minyak terlihat melimpah dengan suasana pembeli yang ramai.
Namun demikian, di Indomaret Kalibata Cendana, tidak terlihat adanya stok beras. Pihak kasir menyebut beras kosong karena tak ada pengiriman sejak sebulan terakhir.
“Beras kosong enggak ada pengiriman sebulan lalu,” kata kasir kepada Kumparan, Senin (1/9).
Sementara itu, dua ritel di wilayah Pejaten juga menunjukkan stok yang aman. Di Superindo Pejaten stok beras, minyak goreng, dan telur tersedia cukup melimpah.
Di Hypermart Pejaten Village stok beras terpantau cukup banyak bahkan ditemukan kemasan beras SPHP. Pramuniaga ritel tersebut menyatakan beras SPHP telah kembali ada setelah sebelumnya terdapat penarikan akibat kasus beras oplosan.
“Udah ada lagi tapi kurang tau kapan datangnya,” kata salah satu pramuniaga di ritel tersebut.
Namun demikian, pihak ritel membatasi pembelian beras. Di rak penjualan tertulis maksimal tiap pembeli hanya dapat membeli dua kemasan beras 5 kilogram.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan barang kebutuhan pokok, termasuk beras. Menurutnya, kondisi ritel nasional masih normal dan distribusi berjalan lancar.
“Kondisi ritel saat ini baik-baik saja. Selama jalur transportasi lancar, kita tidak ada masalah pada saat ini,” ujarnya kepada kumparan, Minggu (31/8).
Ia menjelaskan, pembatasan pembelian beras di beberapa gerai ritel bukan karena situasi demo, melainkan sudah berlaku sejak lama.
“Memang untuk produk tertentu kami sudah lama membatasi. Misalnya beras, karena saat ini suplai belum sesuai harapan. Jadi konsumen memang dibatasi untuk membeli maksimum dua,” jelas Solihin.
Solihin pun mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying karena ketersediaan barang relatif aman.
“Harapan kita masyarakat jangan panik, jangan panic buying, sehingga belanja berlebihan. Kasihan masyarakat lain yang juga membutuhkan. Kalau dalam keadaan normal seperti sekarang, hitungan kit...