Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut melayat ke rumah duka Arif Budimanta di Rawamangun, Jakarta Timur, pada Sabtu (6/9). Anies mengenang sosok Anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PDIP itu sebagai seorang teknokrat yang selalu membawa ilmu dalam setiap pengabdiannya.
“Kita semua berduka almarhum Arif Budimanta adalah teman, sahabat, yang memiliki rekam jejak aktivitas, aktivisme, sejak masa kuliah. Sejak kuliah di IPB sampai akhir hayatnya, beliau adalah seorang aktivis. Dan beliau seorang yang membawa ilmu di dalam aktivitasnya sejak zaman kuliah,” kata Anies di rumah duka.
Menurut Anies, sosok Arif lebih dikenal sebagai teknokrat.
“Jadi ketika berada di dalam wilayah politik pun beliau lebih seperti teknokrat karena selalu menggunakan pendekatan teknokratik,” lanjutnya.
Ia menambahkan, pengamatan Arif di bidang ekonomi selalu mencerminkan keberpihakan.
“Pengamatan-pengamatan ekonomi yang beliau buat selalu mencerminkan keberpihakan dan menggunakan ilmu dan artikulatif. Jadi kita semua kehilangan, pengabdiannya akan dicatat dengan tinta emas. Kami yakin almarhum wafat dalam husnulkhatimah, InsyaAllah menjadi catatan pahala panjang semua jariahnya. Dan kami mendoakan keluarga diberikan kekuatan ketabahan melewati masa yang penuh tantangan ini,” ujar Anies.
Airlangga: Indonesia Kehilangan Tokoh Seperti Arif
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga hadir melayat. Ia mengaku sudah mengenal lama Arif sejak di Megawati Institute.
“Kalau pak Arif Budimanta saya kenal sejak beliau di Megawati Institute, jadi sering berdialog. Jadi sudah puluhan tahun, beliau juga di Senayan dan beliau juga di Istana. Jadi interaksi dengan beliau juga banyak,” kata Airlangga.
Menurutnya, perhatian Arif banyak tercurah pada isu ekonomi kerakyatan. “Dan concern dari beliau juga ekonomi kerakyatan. Jadi ekonomi konstitusi lah. Jadi apa yang beliau punya obsesi di sektor itu dan kami juga dengar beliau sedang menulis buku dan punya obsesi apa yang terkait dengan passion beliau,” lanjutnya.
Airlangga menyampaikan Indonesia kehilangan sosok penting atas wafatnya Arif Budimanta.
“Jadi tentu Indonesia kehilangan tokoh seperti beliau,” ucapnya.
#JagaIndonesiaLewatFakta kumparan mengajak masyarakat lebih kritis, berperan aktif, bijak, dan berpegang pada fakta dalam menghadapi isu bangsa, dari politik, ekonomi, hingga budaya. Dengan fakta, kita jaga Indonesia bersama.