Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan sejauh ini penyaluran pasokan bahan pangan tidak terkendala aksi demonstrasi. Untuk penyaluran bansos beras, realisasinya sudah 99 persen.
Pemerintah menggelontorkan bantuan pangan beras sebanyak 20 kilogram untuk setiap 18,3 juta penerima manfaat. Bantuan ini termasuk paket stimulus ekonomi kuartal II 2025.
"Insyaallah distribusi aman. Berasnya masih ada kan? 18 juta keluarga itu udah diberikan beras, sekarang distribusinya sudah mungkin 99 persen bantuan pangan. Satu rumah 20 kilo," katanya kepada wartawan di kantor pusat Perum Bulog, Selasa (2/9).
Selain itu, Arief juga menyebutkan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) 1,3 juta ton oleh Perum Bulog juga masih berjalan hingga awal September 2025.
"Ditambah SPHP yang 1,3, juta ton saat ini sudah sekitar 112-120 ribu ton yang dijalanin. Masih terus dijalanin terus," jelas Arief.
Sebelumnya, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Bapanas, Nita Yulianis, mencatat hingga 1 September 2025, Perum Bulog telah menyalurkan 360,47 ribu ton bantuan pangan atau bansos beras 10 kg atau 98,61 persen dari total kuota 365,54 ribu ton.
Meskipun penyaluran bansos beras ini dijadwalkan pada Juni-Juli, namun realisasinya baru dilaksanakan pada Juli-Agustus dan kini. Sebab menunggu gelontoran anggaran dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Selain itu, Nita mengatakan pada periode yang sama, realisasi distribusi beras SPHP oleh Bulog mencapai 303,18 ribu ton dari total kuota 1,5 juta ton untuk tahun ini.
“Realisasi penyaluran SPHP beras tahun 2025 sampai dengan tanggal 1 September dengan total penyaluran sebesar 303,18 ribu ton atau setara 20,21 persen,” kata Nita dalam Rakor Inflasi di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (2/9).
Program SPHP di 2025 yang akan dikerjakan Perum Bulog melalui penugasan Bapanas memiliki target salur 1,5 juta ton. Ini terdiri dari 181 ribu ton yang disalurkan pada Januari-Maret 2025 dan 1,318 juta ton ditargetkan akan disalurkan selama Juli sampai Desember 2025.