GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi mengumpulkan rektor perguruan tinggi di seluruh Jawa Barat dan Banten. Ini dilakukan di tengah demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dalam beberapa hari terakhir.
Pertemuan berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, 2 September 2025. Pertemuan itu dihadiri 420 rektor perguruan tinggi, dengan 355 di antaranya berasal dari universitas di Jawa Barat.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
"Hari ini kami bertemu dengan para rektor di seluruh wilayah Jawa Barat yang intinya ingin mendengarkan apa yang menjadi pokok pikiran, gagasan, dan orientasi akademik untuk memperbaiki tata Kelola pemerintahan terutama di Provinsi Jawa Barat," kata Dedi Mulyadi setelah pertemuan usai.
Dedi mengatakan pertemuan itu menghasilkan dua kesepakatan antara Pemprov Jawa Barat dengan rektor perguruan tinggi. Pertama, bakal ada forum rektor yang akan menjadi wadah komunikasi antara Pemprov dengan jajaran rektor perguruan tinggi di Jawa Barat untuk memberi masukan, juga membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di Jawa Barat. "Dalam forum itu saya tidak boleh mengintervensi kelembagaan-kelembagaan akademik," kata Dedi.
Dia mengatakan ke depan forum itu akan menjadi wadah untuk membahas berbagai persoalan yang berkaitan dengan urusan sivitas akademik dengan masalah yang terjadi di Jawa Barat. "Ini saya tantang Rektor Unpad dan ITB, kami akan memutuskan kawasan Jatinangor itu menjadi kawasan pendidikan dan itu nanti akan dikelola oleh para rektor yang ada di situ dibuat bergiliran," ujarnya.
Kedua, Dedi akan mengundang perwakilan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Bandung. Tujuannya untuk berdialog tentang aspirasi mahasiswa dalam demonstrasi beberapa hari terkahir.
"Besok Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuka dialog bagi mahasiswa di Jawa Barat untuk hadir di halaman Gedung Sate. Kami akan memfasilitasi, mendengarkan kemudian insya Allah yang menjadi gagasan konstruktif akan kami laksanakan" ucap Dedi.
Rektor Universitas Padjadjaran Arief Sjamsulaksan Kartasasmita mengatakan pertemuan itu merupakan langkah positif Pemprov Jawa Barat untuk berkomunikasi dengan sivitas akademik.
"Mudah-mudahan ruang berkumpul ini menjadi titik balik untuk kita melakukan dan menyiapkan aspirasi lebih konstruktif lebih bersih dan lebih aman," kata Arief.