Duh... Sakit Kepala Migrain Melipatgandakan Risiko Stroke

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
klikdokterklikdokter

Stroke sering dianggap sebagai masalah bagi lansia, tetapi sebuah studi baru menunjukkan bahwa kaum muda di bawah usia 50 tahun juga berisiko—terutama jika mereka menderita migrain atau memiliki masalah kesehatan tersembunyi lainnya.

Para peneliti dari Yale-NUS College dan beberapa universitas di Eropa menemukan bahwa dewasa muda dua kali lebih mungkin terkena stroke akibat penyebab non-tradisional seperti migrain dibandingkan penyebab umum seperti tekanan darah tinggi.

Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terhambat, yang menyebabkan kerusakan. Salah satu jenis stroke yang umum disebut stroke iskemik, yang disebabkan oleh gumpalan darah.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah stroke di kalangan dewasa muda berusia 18 hingga 49 tahun telah meningkat.

Banyak dari stroke ini disebut "kriptogenik", yang berarti dokter tidak dapat dengan mudah menemukan penyebab yang jelas seperti merokok, kolesterol tinggi, atau diabetes.

Studi ini mengamati lebih dari 1.000 orang dewasa di Eropa, dengan usia rata-rata 41 tahun. Separuh dari mereka pernah mengalami stroke kriptogenik, dan separuh lainnya tidak memiliki riwayat stroke.

Para peneliti mempelajari beragam faktor risiko—baik yang umum maupun yang jarang—dan juga mengamati secara saksama kondisi jantung yang disebut PFO, yaitu lubang kecil di antara bilik jantung bagian atas.

Meskipun PFO biasanya tidak berbahaya, kondisi ini telah dikaitkan dengan stroke.

Hasilnya sungguh mengejutkan. Pada orang tanpa PFO, faktor risiko tradisional seperti tekanan darah tinggi dan obesitas merupakan pemicu stroke terbesar.

Setiap faktor risiko tradisional tambahan meningkatkan risiko stroke sebesar 41%.

Namun pada orang dengan PFO, risiko yang kurang umum—seperti migrain dengan aura, pembekuan darah di pembuluh darah vena, masalah ginjal atau hati, dan kanker—memiliki hubungan yang jauh lebih kuat dengan stroke. Masing-masing faktor ini meningkatkan risiko hingga 70% atau lebih.

Bagi perempuan, risiko spesifik gender tertentu seperti komplikasi kehamilan atau diabetes gestasional juga meningkatkan risiko stroke hingga 70%, bahkan ketika risiko lain dipertimbangkan.

Di antara mereka yang memiliki PFO, setiap faktor risiko tradisional hanya meningkatkan risiko stroke sebesar 18%, tetapi faktor nontradisional meningkatkan peluang lebih dari dua kali lipat.

Studi ini juga mengamati apa yang akan terjadi jika faktor-faktor risiko ini dihilangkan. Pada orang tanpa PFO, sekitar 65% stroke disebabkan oleh penyebab tradisional.

Sebaliknya, pada orang dengan PFO, hampir separuh stroke terkait dengan penyebab nontradisional, dan 22% lainnya terkait dengan risiko spesifik perempuan.

Migrain dengan aura merupakan risiko nontradisional utama, yang bertanggung jawab atas hampir separuh stroke pada orang dengan PFO dan hampir seperempat stroke pada mereka yang tidak memiliki PFO.

Temuan ini menunjukkan perlunya skrining yang lebih baik untuk risiko stroke yang tidak biasa, terutama pada dewasa muda dan perempuan.

Mengajukan pertanyaan tentang migrain, riwayat kehamilan, dan masalah kesehatan lain yang kurang jelas dapat membantu dokter mencegah stroke.

Dr. Jukka Putaala, penulis utama studi ini, mengatakan hasil penelitian ini menunjukkan mengapa kita perlu mencermati faktor risiko unik setiap orang.

Dr. Tracy Madsen, pakar stroke yang tidak terlibat dalam studi ini, menambahkan bahwa mengetahui bagaimana risiko bervariasi berdasarkan jenis kelamin dan usia dapat membantu dokter memberikan perawatan yang lebih baik.

Misalnya, perempuan muda mungkin berisiko lebih tinggi terkena stroke karena alasan yang tidak terdeteksi dalam pemeriksaan kesehatan tradisional.

Mengenali risiko ini lebih dini dapat mengubah cara dokter menyaring dan merawat pasien.

Studi ini memiliki beberapa keterbatasan. Studi ini didasarkan pada rekam medis masa lalu dan informasi yang dilaporkan pasien, yang mungkin tidak selalu akurat.

Selain itu, hampir semua partisipan adalah orang Eropa kulit putih, sehingga hasilnya mungkin tidak berlaku untuk semua orang.

Namun, penelitian ini merupakan langkah besar dalam memahami stroke pada dewasa muda.

Penelitian ini menyoroti pentingnya melihat lebih dari sekadar risiko umum dan memperhatikan gejala seperti migrain atau kelelahan.

Dengan perawatan yang lebih terarah, dokter mungkin dapat mencegah stroke sebelum terjadi—bahkan pada orang yang tampak sehat.

Studi ini dipublikasikan di Stroke.

Read Entire Article