Kerusakan fasilitas publik seperti stasiun MRT, halte Trans Jakarta, hingga CCTV imbas demonstrasi di wilayah Jakarta sejak 25 Agustus 2025 menyebabkan kerugian mencapai Rp 50,4 miliar.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan kerugian tersebut terdiri dari Rp 3,3 miliar untuk MRT, Rp 41,6 miliar kerugian atas fasilitas Transjakarta, serta Rp 5,5 miliar untuk CCTV.
Tito menyebutkan mulanya massa berdemo di depan Gedung DPR/MPR dengan tuntutan masalah pembatalan kenaikan tunjangan hingga transparansi gaji tunjangan DPR. Namun aksi kian memanas setelah adanya korban yang tewas pada demo Kamis (28/8).
“Intinya berlanjut sampai aksi 28 Agustus dan terjadi peristiwa insiden yang mengakibatkan situasi semakin memanas yaitu seorang driver ojek online yang terlindas oleh barakuda kepolisian dan memicu aksi lebih panas di berbagai daerah,” jelasnya.
Kemendagri mencatat, sejak 25 Agustus ada 107 titik aksi di 32 provinsi, seperti di Kota Makassar terjadi pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar yang menyebabkan tiga orang tewas dan lima orang lainnya luka-luka.
Kemudian Kantor Sekretariat DPRD Solo turut dibakar, selanjutnya pembakaran Gedung Grahadi serta pembakaran 11 pos polisi di Surabaya. Di Kota Kediri Gedung DPRD dibakar dan dijarah dan kendaraan barang bukti di Kantor Satlantas Polres Kediri Kota dirusak.
Dalam aksi demonstrasi ini, Gedung DPRD dan fasilitas legislatif lainnya juga dibakar dan dirampas. Kerusakan selanjutnya terjadi di Kota Bandung, yaitu rumah dinas MPR dirusak dan Gedung DPRD dibakar. Gedung DPRD Provinsi Jateng di Semarang juga turut dibakar.
Di Kabupaten Brebes ada kerusakan pada Gedung DPRD, sementara di Kota Pekalongan, Gedung DPRD dan Pemkot dibakar. Kota Tegal, Gedung DPRD dan Polres dibakar.
Di Kabupaten Cilacap, Gedung DPRD dirusak, sedangkan di Kabupaten Kediri, kerusakan lebih luas meliputi Gedung DPRD, Gedung Pemkab, dan Samsat dibakar serta dijarah. Selain itu, Museum Baghawanta Bari mengalami kerusakan dengan sejumlah benda purbakala dilaporkan rusak atau hilang. Kemudian di Kabupaten Kebumen, kerusakan terjadi pada kaca Gedung DPRD.
Kabupaten Jepara, kaca rumah dinas Kapolres dan Wakapolres dirusak dan ada pembakaran sebagian Gedung DPRD Jepara, serta penjarahan fasilitas kantor DPRD. Tidak hanya itu, fasilitas umum seperti lampu penerangan jalan, CCTV di Tugu Kartini, dan gerobak pedagang di SMP 5 turut dirusak dan dibakar.
Di Kota Malang, ada 13 pos polisi yang dirusak dan tiga pos polisi dibakar. Gedung DPRD di Kota Cirebon juga mengalami kerusakan dan dijarah. Kantor Pemkab Banyumas, Pendopo Bupati, serta eks Gedung DPRD juga dirusak. Kerusakan serupa terjadi di Kota Banjar yaitu pada Gedung DPRD.
Di Provinsi Jambi, Gedung DPRD Provinsi turut dirusak. Gedung DPRD Kota Tasikmalaya juga mengalami kerusakan. Di Kota Palembang, kerusakan terjadi Gedung DPRD Provinsi yang dibakar serta Kantor Ditlantas Polda Sumsel yang turut dirusak. Terakhir, di Kota Palopo, Gedung DPRD Kota juga mengalami perusakan.