Musisi Endah Widiastuti menyuarakan keresahan dan ketakutan masyarakat terhadap kekuasaan dalam acara panggung terbuka Seni Lawan Tirani – Jaga Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (1/9). Endah menyerukan pentingnya seni sebagai alat perlawanan.
Endah Widiastuti mengakui ada rasa gentar yang menyelimuti sebagian besar masyarakat. Rasa takut tersebut, menurutnya, indikator bahwa pemerintah dan aparat belum mampu memberikan perlindungan dari ancaman yang ada.
"Ada rasa takut, untuk didiskreditkan. Ada rasa takut untuk disisihkan, ada rasa takut untuk dilindas. Ada rasa takut untuk tidak lagi memiliki ruang," kata Endah.
"Itu ada bukti, parameter, bahwa pemerintah kita, aparat kita, belum bisa melindungi kita dari rasa takut selama kita hidup di negara ini," lanjutnya.
Meski begitu, Endah meyakini bahwa keberanian dapat lahir dari berbagai medium, dan seni salah satunya.
"Salah satunya adalah dari tempat ini, di mana ketakutan yang verbal ingin kita katakan di keseharian, tidak sanggup kita utarakan, melalui seni kita berteriak," tutur Endah.
Endah mengajak siapa pun yang masih dilanda ketakutan untuk hadir dan berkumpul, merasakan kebersamaan dan kekuatan kolektif.
"Di tempat ini, ini adalah tempat di mana kita bisa berkumpul dan tidak merasa sendiri. Bahwa kita masih bisa berbunyi," ucap Endah.
Endah Widiastuti Sorot Sejarah Panjang Seni dalam Menggerakkan Hati
Endah menyoroti sejarah panjang seni dalam menggerakkan hati. Bahkan hati mereka yang berkuasa sekalipun dapat digoyahkan oleh kekuatan seni.
"Melalui seni, sudah banyak bukti bahwa ia mampu menggerakkan setiap hati. Hati masyarakat, orang-orang tidak peduli," ungkapnya.
"Ketika seni menjadi alat untuk mereka yang berkuasa, kenapa tidak bisa menjadi alat untuk kemudian menumbangkan mereka?" tanya Endah.
Sebagai penutup, Endah menyatakan dirinya hadir mewakili mereka yang dihantui rasa takut. Ia optimistis bahwa melalui semangat kebersamaan yang tumbuh di acara tersebut, seni mampu membuktikan kekuatannya.
"Saya di sini mewakili mereka yang takut. Takut, tapi mudah-mudahan mulai hari ini, kita bisa sama-sama membuktikan, bahwa seni bisa melawan tirani!" kata Endah.