Lampung Geh, Bandar Lampung — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui dinas sosial akan memulai Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) atau Sekolah Rakyat jenjang SMA pada akhir Juli tahun ini.
Sekolah Rakyat jenjang SMA di Provinsi Lampung, yaitu Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan, dijadwalkan mulai berlangsung pada akhir Juli 2025.
SRMA 32 Lampung Selatan merupakan bagian dari 37 titik tahap 1B program Sekolah Rakyat Kementerian Sosial yang saat ini masih dalam proses renovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Gedung ruang kelas dan asrama peserta didik saat ini sedang dalam tahap renovasi di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Lampung, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Renovasi tersebut ditargetkan selesai pada akhir Juli 2025.
Asrama pendidikan ini akan menjadi tempat sementara sebelum pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat di Kotabaru, Lampung Selatan selesai pada 2026.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi menyampaikan, Selain Sekolah Rakyat jenjang SMA, pemerintah juga akan mendirikan untuk jenjang SD dan SMP.
“Setelah Sekolah Rakyat jenjang SMA dilaksanakan, Provinsi Lampung berkesempatan menyelenggarakan Sekolah Rakyat untuk jenjang SD dan SMP,” ujar Aswarodi, saat diwawancarai pada Rabu (16/7).
Menurut Aswarodi, pelaksanaan pembelajaran akan dilakukan di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan yang berlokasi di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kota Bandar Lampung.
Program ini akan melibatkan sumber daya manusia Program Keluarga Harapan (PKH) dalam proses perekrutan siswa, dengan sasaran utama anak-anak dari keluarga dalam desil satu dan dua berdasarkan data kesejahteraan.
“Untuk jenjang SD akan dibuka dua rombongan belajar, dan untuk jenjang SMP satu rombongan belajar. Total ada tiga rombongan belajar, masing-masing dengan kapasitas 25 peserta didik,” jelasnya.
Penambahan rombongan belajar ini bertujuan untuk menambah jumlah peserta didik secara nasional dalam program Sekolah Rakyat, sesuai target dari pemerintah pusat sebanyak 20.000 siswa pada tahun ajaran 2025.
Saat ini, jumlah siswa pada tahap 1A dan 1B di seluruh Indonesia baru mencapai 9.000 orang. Provinsi Lampung baru 75 orang untuk jenjang SMA, dan disetujui untuk mengikuti tahap 1C.
Aswarodi menambahkan, proses rekrutmen akan dilakukan terlebih dahulu di Kota Bandar Lampung. Jika kuota belum terpenuhi, maka akan dibuka rekrutmen siswa dari kabupaten lain di Lampung.
“Meskipun fasilitas bangunan merupakan milik Pemerintah Provinsi Lampung, proses rekrutmen siswa tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bandar Lampung,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, seluruh siswa Sekolah Rakyat, termasuk jenjang SD dan SMP, akan mengikuti sistem asrama selama masa pembelajaran, seperti yang telah diterapkan pada jenjang SMA.
“Anak-anak putus sekolah akan menjadi prioritas dalam penerimaan peserta didik. Mereka akan mengikuti sistem pendidikan berasrama hingga pembangunan Sekolah Rakyat permanen selesai pada tahun 2026,” kata dia. (Cha/Ansa)