Sekitar puluhan peserta dari akademisi turut hadir dalam seminar berbasis Internasional yang diadakan oleh Universitas Sriwijaya (UNSRI) pada Rabu, 3 September 2025.
Seminar ini merupakan agenda yang bertujuan untuk pengelolaan gambut yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Sumsel, Edward Candra.
Acara dibuka dengan penampilan Tari Tanggai khas Palembang dalam menyambut akademisi dari Institut Ilmu Kehutanan Nasional Korea.
Wakil Rektor UNSRI, Rujito Agus Suwignyo, menyampaikan ia berterima kasih atas suksesnya acara dan mengucapkan selamat datang untuk beberapa akademisi dari Korea. Ia juga berterima kasih kepada Organisasi di Korea yang ingin berkolaborasi bersama UNSRI mengenai Seminar Restorasi Gambut.
"Seperti yang kita ketahui, Sumsel memiliki lahan gambut terbesar di Indonesia sehingga sangat terhormat untuk Republik Korea berkolaborasi dengan UNSRI," katanya.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa sebelumnya, Republik Korea telah 3 kali mengadakan kolaborasi bersama dengan UNSRI di tahun kemarin.
"Agenda kali ini merupakan agenda ke-4 yang berkolaborasi dengan Republik Korea setelah sebelumnya di tahun 2024 juga berkolaborasi," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Korea Indonesia Forest Cooperation (KIFC), Cheol Ho Jeong, mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih atas seminar ini karena dapat berbagi hasil penelitian selama 5 tahun yang dilakukan oleh Institut Ilmu Kehutanan Nasional Korea.
"Saya harap hasil dari penelitian ini dapat menghasilkan hasil yang bermanfaat untuk Provinsi Sumatera Selatan," katanya.
Ia juga mengatakan, bahwa sebelumnya mereka telah melakukan Restorasi Gambut di wilayah Jambi yang mengalami kerusakan parah akibat Karhutla di lahan gambut.
"Kami telah mengadakan melakukan Restorasi Gambut dari tahun 2019-2022 di Londerang, Provinsi Jambi yang mengalami kerusakan lahan cukup parah," pungkasnya.