Aksi tersebut menyusul gelombang protes sejak 25 Agustus 2025 di Jakarta yang merebak ke berbagai daerah. Selain itu aksi ini juga dipicu oleh kenaikan tunjangan anggota DPR di tengah kondisi ekonomi rakyat yang semakin karut-marut.
Kemarahan masyarakat juga melebar ke persoalan lain, yakni tragedi pelindasan dengan kendaraan taktis kepada ojek online oleh anggota Brimob. Tragedi tersebut menjadi pemicu semakin marahnya rakyat kepada negara.
Dalam aksinya, API menuntut Presiden Prabowo Subianto menghentikan segala bentuk kekerasan negara termasuk menarik mundur TNI dan Polri, menuntut Kapolri Listyo Sigit segera mundur dari jabatannya, serta membebaskan seluruh masyarakat yang ditangkap tanpa syarat.