Timnas U-23 Indonesia akan melawan Korsel dalam laga ketiga Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (9/9) pukul 19:30 WIB. Akankah Gerald Vanenburg sudahi rekor buruk?
Semenjak latih Timnas U-23, Vanenburg belum pernah menang lawan tim-tim yang dilatih pelatih Korsel. Misalnya, ia kalah 0-1 dari Vietnam yang dilatih Kim Sang-sik di final Piala AFF, lalu ditahan 0-0 oleh Laos yang dibesut Ha Hyeok-jun.
Namun, pelatih asal Belanda tersebut tak ambil pusing. Vanenburg lebih pilih fokus pada timnya dan meyakini Korsel tak jauh lebih baik dari Indonesia. Jadi, ia cukup pede Indonesia bisa mengalahkan Korsel.
"Saya tidak peduli apa yang dikatakan pelatih lain. Benar-benar tidak peduli. Jika mereka adalah pelatih terbaik, maka seharusnya berada di Timnas di suatu tempat. Jadi, saya tidak peduli. Yang kami coba lakukan adalah memenangi setiap laga. Apakah itu [melawan] pelatih dari Korea atau bukan, saya tidak peduli," kata Vanenburg usai kontra Makau, Sabtu (6/9).
"Bagi saya ini bukan pertama kalinya. Saya sudah memenangi Liga Champions, semuanya. Saya tidak memikirkan pelatih Korea. Saya memikirkan tim saya. Itulah yang saya pikirkan. Dan saya menghormati Korea, tetapi saya fokus pada tim saya. Jadi saya tidak peduli tentang itu. Satu-satunya hal yang saya inginkan adalah mengalahkan mereka," tambahnya.
Kini, Indonesia ada di urutan kedua Grup J dengan 4 poin, sedangkan Korsel menempati puncak dengan 6 poin. Kemenangan harga mati untuk merebut status juara grup yang berarti otomatis lolos ke Piala Asia U-23 di Arab Saudi tahun depan.
Gerald Vanenburg meyakini target menang itu bisa tercapai. Ia tidak melihat skuad Timnas U-23 Indonesia besutannya kalah kelas dari Korsel.
"Saya pikir dengan tim ini kami juga bisa memenangkan turnamen. Saya benar-benar percaya. Tetapi kami juga bisa tersingkir jika kalah melawan Korea. Ini sangat ketat karena Vietnam tidak jauh lebih baik dari kami. Thailand juga tidak jauh lebih baik dari kami. Korea juga tidak lebih baik dari kami. Itulah yang saya pikirkan," tegasnya.
"Jadi bukan berarti saya berpikir mereka sangat hebat. Saya bangga dengan tim saya dan kami mencoba mengalahkan Korea. Itu saja," tandas Vanenburg.