Penembakan Staf Kemlu RI [sebelumnya disebut diplomat] di KBRI Lima di Peru, Zetro Leonardo Purba (40), menjadi perhatian Kemlu RI. Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta mengatakan kementeriannya akan meningkatkan perlindungan kepada pekerjanya di luar negeri.
“Ini pasti akan jadi pelajaran, jadi kasus yang akan kita pelajari untuk peningkatan perlindungan bagi para diplomat kita di luar negeri,” kata Anis Matta saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/9).
Anis mengatakan penguatan perlindungan ini akan dilakukan dalam bentuk penerbitan aturan baru. Hanya saja, Anis belum merincikan bagaimana aturan ini.
“Kita sedang mempelajarinya, dan mudah-mudahan insyaallah akan ada kebijakan baru yang kita bisa ambil nanti untuk perlindungan bagi para diplomat kita,” katanya.
Berdasarkan laporan televisi lokal, Panamarica Television, Zetro sedang bersepeda bersama istrinya. Ia kemudian dicegat oleh orang tak dikenal di dekat apartemennya di distrik Lince, Lima, Peru pada Senin (1/9) waktu setempat.
Begitu dicegat, orang tak dikenal itu melepaskan tiga kali tembakan. Tembakan paling fatal mengenai kepala Zetro.
Usai penembakan, Zetro dilarikan ke Klinik Javier Prado. Ia dinyatakan tewas di sana.
Kepolisian Peru mengkonfirmasi bahwa korban penembakan merupakan diplomat yang bekerja di KBRI Lima, Peru. Berdasarkan keterangan yang diterima kepolisian setempat, Zetro baru lima bulan tinggal di Peru.