
ARMADA kapal bantuan menuju Gaza menunda keberangkatan dari Minggu (7/9) ke Rabu (10/9). Kapal-kapal akan resmi berlayar dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunis, setelah koordinasi dengan peserta lainnya.
Dalam pernyataan video di X, Armada Sumud Global menyebut penundaan dipicu kendala teknis, logistik, cuaca, serta keterlambatan kedatangan armada dari Spanyol.
Armada ini terdiri dari hampir 20 kapal: sebagian berangkat dari Barcelona pada akhir Agustus, disusul konvoi lain dari Genoa, Italia, awal September. Armada ketiga dari Tunisia akhirnya mundur beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanan menantang blokade Israel.
Misi kemanusiaan ini digerakkan oleh Koalisi Armada Kebebasan, Gerakan Global Gaza, Konvoi Sumud, dan Solidaritas Nusantara Malaysia.
Krisis Gaza
Situasi di Gaza semakin mendesak. Laporan Integrated Food Security Phase Classification (IPC) pada 22 Agustus mengonfirmasi kelaparan telah melanda Gaza utara dan berisiko meluas bila blokade berlanjut.
Perang Israel di Gaza kini memasuki hari ke-700. Korban jiwa warga Palestina mencapai setidaknya 64.300 orang, sementara sebagian besar infrastruktur luluh lantak, meninggalkan rakyat Gaza dalam kondisi kelaparan parah.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menhan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militernya di Gaza.