REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebritas Cinta Laura dan influencer Indah G mengajak dunia internasional untuk turut memantau krisis demokrasi di Indonesia. Melalui unggahan video di Instagram, keduanya meminta organisasi HAM, media, dan publik internasional untuk mendukung aksi unjuk rasa yang terjadi sejak 25 Agustus 2025.
"Video ini untuk pemirsa internasional yang bersedia menyisihkan beberapa dolar dan beberapa menit untuk membantu negara kita yang memiliki 285 juta penduduk yang sedang menghadapi demokrasi yang terancam," kata Cinta dalam video tersebut, dikutip pda Kamis (4/9/2025).
Gelombang protes, kata Cinta, semula berlangsung damai di Jakarta namun kini meluas ke berbagai wilayah di Indonesia. Aksi demonstrasi ini dipicu oleh kekecewaan masyarakat terhadap kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang memburuk.
Menurut Cinta dan Indah, masyarakat sipil berjuang untuk bertahan hidup begitupun dunia usaha menghadapi tekanan berat. Di sisi lain, para pejabat dan politisi menggunakan dana publik untuk pembelian barang mewah seperti jam tangan Rolex dan mobil Ferrari.
Mereka juga menyoroti kesenjangan pendapatan yang mencolok antara rakyat biasa dan anggota DPR. Upah minimum bagi rakyat biasa di Jakarta sekitar Rp5 juta per bulan, sementara di luar Jakarta bahkan kurang dari Rp2 juta. Sementara itu, anggota DPR bisa menerima tunjangan dan gaji sekitar Rp100 juta per bulan.
Tidak hanya itu, protes masyarakat semakin meluas setelah seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21), tewas dilindas kendaraan taktis Brimob saat mengantar pesanan makanan di tengah demonstrasi. "Protes telah menyebar secara nasional. Kekerasan polisi telah bereskalasi dan kekacauan telah meletus. Sejauh ini, 10 nyawa tak bersalah telah meninggal dan ratusan atau ribuan terluka," kata Cinta.
la juga mengungkap bahwa demonstrasi lanjutan kemungkinan akan terjadi pada 5 September, guna meminta pertanggungjawaban pemerintah atas tuntutan jangka pendek dalam "17+8 Tuntutan Rakyat".
Cinta dan Indah mengajak masyarakat global untuk ikut memantau dan menyuarakan kondisi di Indonesia, termasuk dengan menyebarkan video dan berita agar tekanan internasional meningkat terhadap pemerintah. Selain itu, mereka juga membuka donasi melalui platform Ko-fi untuk mendukung penyediaan alat medis bagi para demonstran yang terluka di lapangan.
"Donasi ini untuk membeli dan mendistribusikan perlengkapan medis bagi para demonstran. Indonesia telah berdiri bersama banyak negara di masa krisis mereka. Sekarang, tolong berdirilah bersama kami," kata Indah.