PSSI upayakan Miliano Jonathans bisa segera debut untuk timnas

Jakarta (ANTARA) - PSSI berupaya keras agar Miliano Jonathans dapat memperkuat tim nasional pada September, setelah sang pemain menjalankan proses sumpah kewarganegaraan pada Rabu.

Miliano baru melakukan proses pengambilan sumpah WNI pada Rabu, setelah sebelumnya empat pemain naturalisasi lainnya yakni Mauro Zijlstra, Pauline Jeanette van de Pol, Isabel Corian Kopp, dan Isabella Nottet melakukan pengambilan sumpah WNI di Kedutaan Besar Republik Indonesia Den Haag pada 29 Agustus.

“Ya tentu proses yang dilakukan oleh Pak Menteri (Hukum, Supratman Andi Agtas) hari ini, bagian kita mempermulus salah satunya, supaya Milano ini bisa kita mulai aktifkan dalam uji coba ini. Kita tentu sedang proses dari FIFA dan AFC, insyaallah juga tidak ada masalah, saya pastikan,” kata Erick di Gedung Kementerian Hukum, Jakarta, Rabu.

Sebagai catatan, setelah seorang pemain berpindah kewarganegaraan, ia tidak otomatis dapat membela timnas negara barunya. Ia masih harus menjalani proses perpindahan dari federasi sepak bola yang lama ke federasi yang baru.

Baca juga: Erick Thohir coba pahami situasi Mees Hilgers

Timnas Indonesia saat ini sedang menjalani pemusatan latihan di Surabaya, sekaligus akan memainkan dua pertandingan pada jeda FIFA Match Day. Tim Garuda akan meladeni Taiwan pada Jumat (5/9), kemudian berhadapan dengan Lebanon pada Senin (8/9).

Kehadiran Miliano menjadi salah satu opsi bagi pelatih timnas Patrick Kluivert untuk menambah ketajaman lini serang. Pemain 21 tahun itu merupakan pemain sayap kanan atau gelandang serang.

Namun Erick menambahkan bahwa mungkin saja faktor kebugaran membuat Miliano belum akan melakukan debutnya pada pertandingan terdekat, yakni melawan Taiwan.

Baca juga: Ucap sumpah dan janji, pesepak bola Miliano Jonathans resmi jadi WNI

Baca juga: Kluivert tanggapi positif Thom Haye dan Eliano Reijnders gabung Persib

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.