Jakarta (ANTARA) - Rambut yang bersih dan segar tentu membuat penampilan lebih percaya diri. Namun, tak jarang banyak orang mengeluhkan rambut yang mudah berbau apek meski sudah keramas.
Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari pertumbuhan bakteri, jamur, keringat berlebih, hingga mengikat rambut saat masih basah. Bau apek pada rambut bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa menandakan adanya masalah yang perlu diperhatikan.
Dengan memahami penyebabnya, Anda bisa melakukan langkah tepat untuk mencegah dan mengatasinya agar rambut kembali harum, sehat, dan terawat. Berikut ini adalah penyebab yang menjadi pemicu utama dari masalah rambut bau apek dan tidak sedap, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Penyebab rambut bau apek
1. Pertumbuhan bakteri dan jamur
Kulit kepala yang menghasilkan minyak berlebih dapat menjadi tempat ideal bagi bakteri maupun jamur. Ketika keduanya bercampur dengan keringat dan sebum, akan timbul aroma tidak sedap yang membuat rambut berbau apek.
2. Keringat berlebih
Produksi keringat yang meningkat, baik karena cuaca panas maupun pengaruh hormon, juga bisa membuat rambut cepat berbau. Sebenarnya, keringat tidak berbau. Namun, saat bercampur dengan bakteri di kulit kepala, keringat dapat menimbulkan aroma yang tidak enak.
3. Faktor lingkungan
Lingkungan sekitar turut berperan dalam mempengaruhi kondisi rambut. Paparan asap rokok, polusi udara dari kendaraan, hingga udara panas dapat menempel pada rambut dan memicu bau tidak sedap meski rambut sudah dicuci.
4. Gangguan pada kulit kepala
Beberapa masalah kulit kepala, seperti dermatitis seboroik, psoriasis, hiperhidrosis (keringat berlebih di area kepala), hingga kanker kulit kepala, bisa menjadi penyebab rambut berbau.
Kondisi ini biasanya disertai gejala lain, seperti rasa gatal, ketombe menumpuk, hingga munculnya luka. Penumpukan kotoran dan ketombe yang tidak diatasi akan membuat bau semakin parah.
5. Kulit kepala yang kering
Saat kulit kepala terlalu kering, tubuh akan merespons dengan memproduksi minyak alami secara berlebihan. Minyak yang menumpuk inilah yang memicu pertumbuhan bakteri. Perpaduan minyak, keringat, dan bakteri akan menghasilkan bau apek pada rambut.
6. Penggunaan helm terlalu lama
Memakai helm dalam waktu lama, terutama di cuaca panas, bisa membuat kulit kepala lembap karena keringat terperangkap. Kondisi ini memicu perkembangan bakteri dan jamur, yang akhirnya menyebabkan rambut mengeluarkan bau tidak sedap.
7. Sampo yang tidak sesuai
Pemilihan sampo yang kurang tepat juga bisa menimbulkan masalah. Jika formula sampo tidak cocok, kulit kepala bisa menjadi lebih berminyak dan mudah bau. Selain itu, penggunaan sampo yang salah bisa memicu rasa gatal dan ketidaknyamanan pada kulit kepala.
8. Mengikat rambut saat masih basah
Mengikat rambut dalam kondisi belum kering dapat menjebak kelembapan di dalam helaian rambut. Lingkungan lembap tersebut menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri, yang akhirnya menimbulkan aroma apek. Oleh karena itu, sebaiknya biarkan rambut benar-benar kering sebelum diikat atau ditutup.
Baca juga: 8 penyebab munculnya ketombe pada rambut dan kulit kepala
Baca juga: 6 bahan alami yang ampuh mengatasi ketombe dan kulit kepala gatal
Baca juga: Rambut rontok? Begini cara alami dan sederhana yang bisa dicoba
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.