Tanda Negara akan Hancur Menurut Ibnu Khaldun: Rakyat Dibebani Pajak Berlebihan

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Khaldun (1332-1406) merupakan seorang cendekiawan penting dalam sejarah keemasan Islam. Ilmuwan itu berjulukan Bapak Sosiologi karena kontribusinya dalam merintis disiplin tersebut. Salah satu karya monumentalnya adalah Kitab al-‘Ibar.

Bagian awal buku tersebut berjudul “Muqaddimah.” Di dalamnya, Ibnu Khaldun menerangkan topik-topik utama ilmu sosial. Di antara pembahasannya adalah kaitan antara pajak dan runtuhnya suatu negara (daulah).

Bangun dan jatuhnya sebuah negeri dapat dilandasi banyak hal. Bagaimanapun, Ibnu Khaldun cenderung berkeyakinan, faktor internal lebih besar daripada eksternal dalam memicu kehancuran suatu negara.

Mengenai pajak, Ibnu Khaldun mendefinisikannya sebagai tanggungan-tanggungan yang dibebankan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan syariat. Ia pun membedakan antara zakat, pajak bumi (kharaj), dan pajak kepala (jizyah).

Pajak digunakan untuk mendukung pembangunan negara. Ini pun berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, tetapi tak berbanding lurus.

Dalam arti, pajak yang tinggi tidak otomatis merangsang pertumbuhan ekonomi. Malahan, menurut Ibnu Khaldun, pengenaan tarif pajak mesti dibuat rendah agar ekonomi masyarakat bisa bergerak bagus dan kehidupan sosial-politik negara menjadi stabil.

Ibnu Khaldun meyakini, tarif pajak yang tinggi, apalagi sampai melampaui kemampuan warga, akan sangat berbahaya bagi tingkat produktivitas masyarakat. Pada akhirnya, pajak yang tinggi dan menyasar masyarakat luas, alih-alih hanya pada segelintir kaum super-kaya, akan berdampak buruk terhadap perekonomian negara.

Dalam Islam, terhadap Muslimin yang kaya raya, sudah ada ketentuan zakat harta (zakat maal). Ini menetapkan, bila seorang Muslim memiliki kekayaan yang sudah mencapai nisab dan haul, maka ia wajib menunaikan zakat maal. Negara mengangkat amil yang bertugas menarik zakat ini dari mereka.

Menurut Sang Bapak Sosiologi, di antara tanda-tanda sebuah negara akan hancur adalah semakin besar dan beragam jenis pajak yang dipungut pemerintah dari rakyatnya. Lebih gawat lagi bila pajak menjadi metode yang dominan atau bahkan satu-satunya jalan bagi pemerintah untuk mengisi pendapatan negara.

Read Entire Article