Kemlu RI belum mengetahui motif penembakan terhadap Zetro Leonardo Purba (40), staf KBRI Lima, Peru. Zetro tewas akibat ditembak di dekat apartemennya di Lima pada Senin (1/9) malam.
"Masih dalam penyelidikan polisi," ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha dalam keterangan pers, Selasa (2/9).
Judha menjelaskan, autopsi jenazah Zetro akan dilakukan Rabu besok. Setelahnya baru akan ada proses lanjutan sebelum jenazah Zetro dipulangkan ke Indonesia.
"Jenazah masih harus menjalani autopsi besok, untuk proses penyelidikan polisi. Jika sudah dapat clearance dari polisi, diperlukan waktu sekitar 5 hari kerja untuk proses administrasi otoritas setempat dan proses pemulasaraan," papar Judha.
Zetro Ambil Uang di ATM, Diduga Perampokan
Terpisah, Wamenlu Anis Matta mengatakan, penembakan terhadap Zetro terjadi usai korban mengambil uang di ATM.
Anis menduga bahwa peristiwa penembakan ini merupakan modus perampokan. Namun ia masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari pihak kepolisian Peru.
“Jadi ini ada mirip perampokan, tetapi kita sedang menunggu hasil laporan akhirnya. Ini baru laporan sementara seperti itu,” kata Anis.
Laporan media Peru, Zetro baru lima bulan bertugas di negara Amerika Selatan tersebut. Kejadian nahas menimpa Zetro bermula saat dirinya sedang bersepeda bersama istrinya. Ia kemudian dicegat oleh orang tak dikenal di dekat apartemennya di distrik Lince, Lima, pada Senin (1/9) waktu setempat.
Begitu mencegat Zetro, orang tak dikenal bersenjata itu melepaskan tiga kali tembakan. Tembakan paling fatal mengenai kepala Zetro. Usai peristiwa itu Zetro dibawa ke Klinik Javier Prado. Ia dinyatakan tewas di sana.
Kepolisian Nasional Peru lewat pernyataan resmi memastikan investigasi kasus kematian Zetro sudah dimulai. Pelaku penembakan telah diburu.