Klarifikasi Putri Eko Patrio soal Isu Hewan Peliharaan Ditinggal saat Penjarahan

Putri sulung Eko Patrio, Nayla Ayu, akhirnya buka suara soal kabar hewan peliharaannya yang hilang saat insiden penjarahan yang terjadi pada 30 Agustus lalu. Lewat Instagram Story, Nayla menegaskan bahwa hewan peliharaan milik keluarga, termasuk kucing-kucing kesayangannya tidak pernah ditinggalkan.

Saat itu hewan-hewan peliharaannya sudah diamankan. Namun, ada dua ekor kucing yang justru kabur ketika hendak dimasukkan ke pet cargo.

“Guys, understand that all my cats, birds, and geckos were saved. Cuman ada 2 cat’s kabur karena pas mau diamankan mereka berontak dan kabur,” tulis Nayla Ayu.

Ia juga menambahkan, salah satu kucingnya berjenis Ash (American shorthair) memang dikenal susah diam jika dimasukkan ke pet cargo.

Dalam unggahannya, Nayla menegaskan kecintaannya pada semua hewan peliharaannya, mulai dari reptil, mamalia, burung hingga ikan.

“Everyone who knows me knows how much I love and cherish my animals, besar atau kecil, reptil atau mamalia, ikan atau burung. They mean the world to me,” tulis Nayla lagi.

Meski begitu, ia tetap berharap siapa pun yang menemukan kucingnya bisa segera memberi kabar.

"Namanya Sajen, baru 10 bulanan. Sifatnya super pemalu, sukanya ngumpet. Siapa pun yang lihat dia atau tahu info tolong dm ya," kata Nayla.

Eko Patrio sendiri ikut mengunggah ulang pencarian kucing miliknya di Instagram Story dengan tulisan penuh haru, “Kamu ke mana nak…” tulis Eko disertai emoji menangis.

Sebelumnya, rumah Eko Patrio didatangi massa pada Sabtu (30/8) malam.

Pantauan kumparan di lokasi, massa masuk ke dalam rumah dan mengambil sejumlah barang. Barang yang dijarah antara lain kulkas, dispenser, pakaian, tv, hiasan dinding, sepatu, sendal, karpet.

Eko Patrio jadi sorotan usai aksi jogetnya di gedung DPR RI viral. Tindakan Eko tersebut dinilai tidak berempati terhadap kondisi sulit masyarakat.

Demonstrasi merupakan hak warga negara dalam berdemokrasi. Untuk kepentingan bersama, sebaiknya demonstrasi dilakukan secara damai tanpa aksi penjarahan dan perusakan fasilitas publik.