Toko es krim legendaris ini sejatinya sudah ada sejak tahun 1939. Sayangnya, saat kerusuhan demo terjadi, toko es krim ini terpaksa menutup gerai hingga tiga hari.
Kepada kumparanFOOD, marketing Baltic Es Krim, Jumiati yang kami hubungi melalui pesan singkat mengatakan mereka tutup toko sejak 29 Agustus.
"Pada demo kemarin kami tutup, (dari) tanggal 29 Agustus," ungkapnya saat kami hubungi, Selasa (2/9).
Jumiati juga mengungkapkan, meski sekarang toko es krim sudah kembali buka, mereka masih tetap merasa khawatir. "(Saat ini) sudah buka, tapi masih was-was," tambahnya.
Saat ini, diakui Jumiati, toko es krim yang terkenal dengan cita rasa jadulnya tersebut, buka seperti biasa. Dari pukul 9 pagi sampai 4 sore.
Jumiati juga mengatakan bahwa kondisi toko pasca kerusuhan demo, masih tergolong aman. Namun, lanjutnya, toko es krim ini mengalami penurunan penjualan.
"Toko aman tapi penjualan yang menurun. Banyaknya (penurunan) bisa 60 persen," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan kumparan di lokasi, toko es krim ini memang tidak tampak mengalami kerusakan. Hanya saja pada bagian pintu depan toko terdapat coretan-coretan dari massa yang kemarin melakukan aksi demo di sekitaran Kwitang.
Kini, Jumiati mengaku, toko Baltic akan tetap beroperasi seperti biasa. Mengingat suasana di sekitaran Kwitang sudah tampak lebih kondusif.