Kekurangan Zat Besi Ancam IQ dan Tumbuh Kembang Anak

5 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Anak mengalami anemia (ilustrasi). Defisiensi zat besi dapat menurunkan Intelligence Quotient (IQ) dan menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak secara permanen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekurangan zat besi dapat berdampak serius terhadap tumbuh kembang anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan defisiensi zat besi dapat menurunkan Intelligence Quotient (IQ) dan menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak secara permanen.

"Ini sebetulnya suatu kondisi yang bisa dicegah. Namun apabila tidak tertangani, tidak ketahuan, tidak terdeteksi, atau terdeteksi tapi tidak diatasi dengan baik, dampaknya bisa sangat merugikan ke anak di masa depannya," kata Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam diskusi secara daring di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Piprim mengatakan kondisi tersebut sangat bergantung pada kecukupan kadar zat besi pada anak. Salah satu cara agar dapat menghindari kondisi itu yakni dengan memberikan anak banyak asupan protein hewani.

Menurutnya, orang tua tidak perlu mencari bahan pangan yang mahal-mahal, tetapi dapat menggunakan bahan lokal seperti hati ayam yang sudah terbukti kaya mengandung zat besi. Jika sudah telanjur mengalami kekurangan zat besi, maka anak perlu mendapatkan asupan suplemen zat besi. Terapi yang dijalankan pun bisa memakan waktu dua sampai enam bulan lamanya. Sayangnya, orang tua sering kali merasa bosan untuk menuntaskan terapi.

Oleh karenanya, Piprim menekankan sangat penting bagi orang tua, dokter anak dan media untuk berkolaborasi agar anak terhindar dari kekurangan zat besi hingga anemia defisiensi besi (ADB). "Kejadian anemia defisiensi besi ini masih cukup sering pada anak-anak kita, masih cukup tinggi kejadiannya, dan ini tentu saja bisa menghambat tercapainya generasi emas ya di 2045," ujar Piprim.

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Hematologi Onkologi IDAI Prof Dr dr Harapan Parlindungan Ringoringo mengatakan kekurangan zat besi berpotensi bisa mengenai anak sejak bayi, dengan usia 0-12 bulan menjadi waktu yang sangat krusial. Berdasarkan data yang ia miliki, prevalensi anemia pada anak usia 6 sampai 59 bulan secara global pada tahun 2019 sudah menyentuh angka 39,8 persen. Sedangkan di Indonesia mencapai 38,5 persen yang mayoritas disebabkan oleh ADB. Ia menjelaskan dampak yang akan dialami anak bila telanjur terkena ADB yakni mengalami gangguan perkembangan motorik, penurunan kemampuan kognitif, gangguan perilaku, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan hingga gangguan mielinisasi yang ireversibel.

Read Entire Article