Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropik IDAI, Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A, Subs.IPT(K), campak memiliki gejala klinis yang cukup khas dan terbagi dalam beberapa tahapan.
“Gejala klinisnya khas, jadi kalau campak, masa inkubasi ini adalah masa mulai virus masuk sampai timbul gejala, rata-rata 10-12 hari,” ujar Prof. Edi dalam acara webinar bersama IDAI, Rabu (27/8).
Tiga Tahap Gejala Spesifik Campak
Prof. Edi menjelaskan, terdapat tiga stadium atau fase gejala yang khas pada penderita campak, yakni:
Stadium ini berlangsung pada hari ke-1 hingga ke-3 sejak gejala mulai muncul. Gejalanya antara lain:
demam tinggi, bisa lebih dari 38,5°C, dan tidak mudah turun meskipun sudah diberi obat penurun demam.
2. Stadium Erupsi atau Ruam Kulit (Rash)
Fase ini biasanya dimulai pada hari ke-4 hingga ke-6.
-Muncul ruam merah yang pertama kali terlihat di area kepala, lalu menyebar ke seluruh tubuh.
-Disertai gejala batuk, pilek, dan mata merah.
Setelah ruam muncul, anak memasuki masa penyembuhan pada hari ke-3 hingga ke-4 setelah munculnya ruam. Gejalanya antara lain:
-Demam mulai turun secara alami.
-Ruam mulai menghitam (hiperpigmentasi) dan mengelupas.
-Anak berangsur membaik, jika tidak ada komplikasi.
“Tetapi kalau terjadi komplikasi pada anak-anak dengan kondisi khusus, terutama misalnya anak dengan status gizi yang tidak baik, anak dengan kondisi imun yang tidak baik, biasanya akan jadi komplikasi yang dapat menyebabkan kematian,” ucapnya.
Selain itu, Prof. Edi juga memaparkan beberapa faktor risiko yang membuat campak menjadi lebih berat dan berbahaya antara lain:
Oleh karena itu, dengan gejala yang khas dan risiko komplikasi yang bisa berakibat fata...