
Beberapa orang boleh jadi begitu impresif atau bahkan takjub mengetahui hasil pengujian konsumsi bahan bakar Suzuki Fronx yang baru dilakukan sejumlah oleh awak media. Tampangnya SUV yang stand out ternyata juga irit bensin.
Mayoritas dengan mudah mencapai angka berkisar 20 km/jam, kumparan sendiri mencatatkan hasil 25,2 km/liter untuk rute jalan tol dan 26,49 km/liter perjalanan ke Kota Bandung dengan total jarak 115 kilometer.
Selain cara berkendara yang normal dan mengikuti alur lalu lintas, ada sederet fitur serta teknologi mutakhir yang disematkan pada Suzuki Fronx agar tingkat efisiensi penggunaan bahan bakar minyak dapat lebih tinggi lagi.
Pertama dari teknologi hibrida yang dianut, Suzuki Fronx dibekali Smart Hybrid Vehicle by Suzuki atau SHVS sebuah klasifikasi mild hybrid. Sistem ini menggabungkan tiga komponen pendukung dan beberapa fitur tambahan.

Penjelasan pabrikan, mesin bakar internal atau internal combustion engine (ICE) dengan kode K15C berkubikasi 1.500 cc 4-silinder. Ini masih ditambah dengan dua injektor pada setiap silindernya yang Suzuki beri nama DualJet.
Adanya injektor ganda pada setiap silinder ini diklaim mampu memberikan kemampuan kabut pembakaran dari campuran antara udara dan bensin yang kian tepat sehingga membuatnya efisien. Getaran mesin minim berkat pengaplikasian sistem less-friction.
Komponen berikutnya adalah Integrated Starter Generator (ISG), semacam dinamo motor yang berfungsi sebagai motor starter-generator dan juga mengumpulkan energi listrik yang dihasilkan dari gaya kinetik putaran roda saat deselerasi untuk disimpan ke baterai.
ISG dapat membantu meringankan beban kinerja mesin, caranya berperan sebagai power assist ketika akselerasi awal. Adanya komponen ini pula membuat proses menyalakan mesin jauh lebih halus dibanding konvensional.

Kemudian yang ke-3 adalah baterai lithium ion 12V 10Ah untuk menyimpan daya listrik yang selain berguna menyuplai daya untuk komponen ISG, juga untuk kebutuhan kelistrikan kendaraan seperti audio, AC, dan sebagainya untuk meringankan kerja mesin.
Ketiga komponen ini bekerja sama untuk menciptakan sistem yang efisien dan efektif, memungkinkan kendaraan dengan teknologi SHVS untuk menghasilkan performa yang lebih baik dengan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah.
Sebagai tambahan, Suzuki juga membenamkan fitur Auto Start-Stop yang bilamana saat berfungsi sistem akan secara otomatis akan memadamkan mesin pada durasi tertentu. Skenarionya saat berjalan dan berhenti di lampu merah atau terjebak kemacetan.
Dikatakan, meski memiliki bobot yang lebih ringan, cara kerja SHVS ini memiliki banyak keuntungan, terutama dalam hal perawatan. Dikarenakan menggunakan jenis aki basah, perawatannya jadi jauh lebih mudah.
Pemilik hanya perlu memantau kondisi aki secara berkala dan memeriksa kadar cairan secara rutin. Perbandingan dengan jenis lithium seperti pada full hybrid menjadi sangat signifikan, karena perawatan aki (baterai) lithium umumnya sangat lebih mahal.