Jakarta (ANTARA) - Kebiasaan mencabut bulu hidung kerap dianggap sebagai cara cepat untuk menjaga penampilan agar terlihat rapi. Banyak orang melakukannya tanpa memikirkan dampaknya, karena menganggap tindakan ini sepele dan aman. Namun, benarkah kebiasaan ini tidak menimbulkan masalah?
Ahli kesehatan menegaskan bahwa mencabut bulu hidung bukanlah tindakan tanpa risiko. Ada sejumlah bahaya yang mengintai jika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus, mulai dari iritasi hingga infeksi serius. Berikut penjelasan detailnya.
Fungsi penting bulu hidung
Bulu hidung, yang dikenal sebagai vibrissae dan silia, berperan sebagai pertahanan pertama tubuh. Fungsinya mencakup menyaring partikel asing seperti debu, bakteri, hingga virus yang masuk bersama udara yang dihirup. Selain itu, ia membantu melembapkan dan memanaskan udara sebelum mencapai paru-paru. Ketika fungsi ini terganggu, risiko infeksi saluran pernapasan meningkat.
Bahaya sering mencabut bulu hidung
Banyak sumber medis menyatakan bahwa mencabut bulu hidung secara manual atau paksa bukanlah tindakan yang aman. Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain:
1. Mimisan dan iritasi
Cabutan yang keras dapat merusak jaringan dan pembuluh darah halus, menyebabkan perdarahan.
2. Iritasi dan nyeri
Kulit di dalam hidung menjadi lebih rentan terhadap kuman penyebab infeksi.
3. Bisul (furunkulosis)
Kebiasaan mencabut bisa mengundang infeksi lokal yang memicu munculnya bisul.
4. Ingrown hair (bulu tumbuh ke dalam kulit)
Cabutan yang salah bisa menyebabkan bulu tumbuh ke arah dalam kulit, memicu peradangan.
5. Infeksi saluran pernapasan dan paru-paru
Dengan hilangnya filter alami, risiko masuknya partikel berbahaya meningkat, bisa menyebabkan radang paru-paru.
6. Infeksi serius termasuk infeksi otak
Daerah hidung masuk ke dalam area "triangle of death", di mana pembuluh balik menghubungkan hidung dengan otak. Bila terjadi infeksi dan bakteri menjalar lewat darah, bisa timbul meningitis atau abses otak. Meskipun jarang, risikonya fatal terutama pada yang memiliki sistem imun rendah.
Alternatif yang dianjurkan
Meski mencabut tidak disarankan, merapikan bulu hidung tetap bisa dilakukan dengan cara yang lebih aman:
• Trimming: Gunakan alat cukur khusus (nose hair trimmer) yang dirancang untuk hidung. Pastikan alat bersih dan digunakan di ruang yang terang.
• Gunting khusus dengan ujung tumpul: Hanya potong bagian bulu yang terlihat keluar dari lubang hidung. Bersihkan tangan dan alat sebelum digunakan dan keluarkan sisa potongan tersebut dengan embusan hidung, bukan tangan.
• Hindari waxing maupun laser tanpa pengawasan: Waxing dapat menimbulkan ingrown hair dan infeksi; laser hair removal di area hidung berisiko menyebabkan iritasi atau kerusakan selaput lendir bila tidak dilakukan oleh profesional.
Dengan demikian, kebiasaan mencabut bulu hidung ternyata membawa lebih banyak risiko daripada manfaat. Bulu hidung memiliki fungsi penting sebagai pelindung saluran pernapasan dan membantu menyaring kotoran maupun partikel berbahaya dari udara yang dihirup.
Alternatif aman seperti trimming atau menggunakan gunting dengan ujung tumpul jauh lebih direkomendasikan oleh para ahli. Bila timbul keluhan seperti mimisan, demam, atau benjolan di hidung, disarankan segera berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.
Baca juga: 10 makanan yang dibenci sel kanker namun baik untuk tubuh
Baca juga: Kekurangan zat besi dapat turunkan IQ anak
Baca juga: Sederet manfaat bangun pagi untuk kesehatan fisik dan mental
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.